Review : Honda Mobilio Prestige, Jawa Pos

Tampilan depan mobil ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan Honda Brio, dengan wheelbase dan ekor lebih panjang, terangkat serta kubikasi mesin sama dengan Honda Jazz, Jawa Pos

Untungnya Honda memberikan detail yang cukup menarik pada bagian depan Honda Mobilio dalam hal ini sehingga tampilannya sedikit berbeda dengan Brio. Pada seri Prestige yang kami uji, lampu kabut eksterior mendapat aksen krom.

Bagian samping mobil ini terbilang oke meski dengan garis putus-putus di tengah pintu yang sedikit menjorok ke dalam. Untuk model velg model velg terlihat lebih mewah dengan finishing dipole, masih menggunakan fog lamp eksterior berukuran sama, side moulding body Honda Mobilio ada aksen chrome.

Sayangnya, karena berbagi platform dengan Honda Brio dan masuk dalam kategori mobil LCGC yakni Mobilio, ada beberapa bagian luar berbahan plastik polos yang terlihat murahan seperti gagang pintu.

Dari belakang mobil ini terlihat sangat bagus dibandingkan kompetitor sekelasnya, berkat desain Outlander Sport yang stylish dan sporty dengan garis-garis halus dengan ornamen hitam dan dua buah lampu reflektor seperti pada BMW X3, sangat seksi.

Masuk ke bagian kabin, Honda Mobilio menambahkan, mirip sekali dengan Brio Satya, mulai dari desain hingga penggunaan materialnya pun bisa dibilang ragu untuk membandingkannya menggunakan dashboard. Dibandingkan Avanza, jika dibandingkan desain dashboard, kegunaan, material yang digunakan dan finishing, Avanza lebih bersih.

Namun patut diapresiasi karena Honda Mobilio berusaha memberikan kesan mewah pada bagian dalam mobil ini, mulai dari aksen lapisan silver pada panel instrumen AC hingga pintu plastik yang ditutup memanjang karena masih ada bagiannya. Pelat logam Honda Brio di pintu terlihat.

Kegunaan dari mobil ini juga harus ditingkatkan, jika dulu kita tahu bahwa Honda adalah pabrikan yang cerdas dalam mendesain dashboard dan interior, justru sebaliknya mobil ini yang ruang penyimpanan dan cupnya sangat kecil, dan ukuran glove boxnya muat. di sakumu. kelas.

Dan di semua varian Honda Mobilio, kita tidak melihat handrail pada jok baris kedua, seperti Innova, Nissan Grand Livina, dan Suzuki Ertiga. Namun seperti kompetitornya, jok tengah Honda Mobilio dilengkapi dengan model geser.

Mesin ini menggunakan kode Honda L15Z1 yang berbeda dengan mesin Honda Jazz dan Honda Freed L15A yang menggunakan kode yang sudah tidak digunakan lagi pada varian terbaru Honda. Tenaganya menurun dari 120 ps menjadi 118 ps. Namun bukan berarti jelek, justru mesin Honda L15Z1 yang dikembangkan dari L15A yang lebih canggih ini sengaja dibuat dengan tenaga yang lebih kecil karena tenaga lebih mudah didapat dari putaran yang lebih rendah sehingga lebih irit dan hemat bahan bakar.

Akselerasi 0 hingga 60 km/jam pada mobil ini terbilang mudah, namun setelah 60 km/jam terasa kurang bertenaga. Sebaiknya coba gunakan Honda Mobilio versi manual untuk mendapatkan performanya.
Yang menarik dari balik kapnya, namun bukan sisi positifnya yang coba kami jelaskan, karena sekarang kita lihat di bawah kapnya, kita akan melihat kualitas mobil tersebut sangat mengecewakan untuk mobil yang harganya hampir 200 jutaan.

Mulai dari cat yang rusak, segel dan segel yang tercabut secara acak, pemandangan yang sangat buruk, baterai ukuran penuh dalam desain yang pas tidak dapat ditingkatkan karena kurangnya ruang di kompartemen mesin mobil ini.

Honda tampil agak ekstrim dengan memberikan suspensi yang sangat sporty untuk mobil keluarga ini. Namun suspensi short-travel pada roda depan dan belakang memberikan performa menikung yang sangat baik, bahkan pada kecepatan di atas 60 km/jam, kata kami saat menikung di mobil ini, body rollnya juga sangat kecil seperti sedan sport.

Juga perlunya menaikkan jempol roda untuk pengetikan yang akurat selain EPS (Electronic Power Steering) membuatnya terasa tidak sebagus mobil lain, namun dari segi handling mobil ini cukup luar biasa.

Sedikit catatan, understeer mobil ini parah karena ekornya yang panjang, sehingga saat kita berbelok dengan kecepatan tinggi 'dumping' seperti ban kehilangan grip.

Tautan :  honda kediri